Pasanganku bernama
Anditya. Ya, kali ini aku akan menceritakan cerita cintaku dengan pasanganku.
Sekitar 6 tahun yang lalu , aku berkenalan dengan diri nya dari media social
atau yang biasa kita kenal Facebook. “Nona,
Selamat ulang tahun kiranya Tuhan memberkati. Hadiah nya hanya sebuah
doa untuk nona”
inilah kiriman posting pertama dia untukku . Menjalani hubungan pendekatan kurang lebih 1 bulan dan aku pun hanya mengenal dirinya dari jarak jauh dikarenakan aku di Jakarta dan pasanganku di Yogyakarta. Setelah PDKT kurang lebih 1 bulan tersebut, kami berdua memutuskan untuk menjalani status Pacaran dengan jarak jauh atau LDR. Yang istimewa nya adalah Dia adalah Pacar Pertamaku dan Aku pun juga adalah Pacar Pertama dia. Sungguh Istimewa menurut ku.
inilah kiriman posting pertama dia untukku . Menjalani hubungan pendekatan kurang lebih 1 bulan dan aku pun hanya mengenal dirinya dari jarak jauh dikarenakan aku di Jakarta dan pasanganku di Yogyakarta. Setelah PDKT kurang lebih 1 bulan tersebut, kami berdua memutuskan untuk menjalani status Pacaran dengan jarak jauh atau LDR. Yang istimewa nya adalah Dia adalah Pacar Pertamaku dan Aku pun juga adalah Pacar Pertama dia. Sungguh Istimewa menurut ku.
Menjalani
hubungan LDR sekitar 5 tahun lebih, Ya, Aku
rindu pada Anditya. Aku rindu senyumnya. Aku rindu sapaan sayangnya. Aku rindu
perlakuannya. Aku rindu semua yang ada pada diri Anditya. Disetiap doa ku , diriku tak pernah lupa
untuk menyebutkan nama nya. Mungkin dengan cara ini mengobati rasa rindu ku
pada dirinya. Hanya dalam doa , aku merasakan kehadiran diri nya.
Tepat bulan Agustus 2014 ,
Anditya memutuskan untuk berhenti di tempat kerja nya yang di yogya , dia
meninggalkan kota Yogya dan mencari kerja di Jakarta. Alasannya simple , dia
memutuskan demikian , dia ingin bersama-sama dengan ku , tidak menjalani
LDR. Senang rasanya , 5 tahun kami menjalani
hubungan LDR , banyak sekali cobaan, tantangan yang kami hadapi. Tetapi kami
tetap kuat menjalani hubungan ini.
Awalnya aku berpikir ketika kami bersama sama , kami akan sering ribut.
Tetapi apa yang ada di pikiran ku , sangatlah berbeda. Kejadian yang sangat aku
ingat adalah , ketika saya berjalan dengan Anditya , sandal saya putus dan toko
sangat jauh dari tempat itu. Dan yang membuat aku terkejut adalah Anditya
melepaskan sandal dirinya , dan memasangkan nya pada kaki saya dan dia hanya
telanjang kaki sambil memegang sandal saya yang copot tersebut.
Anditya hanya sekedar laki-laki biasa tapi Anditya
pintar memperlakukan wanitanya dengan baik. Anditya sangat mengerti aku dalam
berbagai kondisi. Anditya selalu tahu apa yang aku rasakan. Sedih, bahagia,
bimbang yang aku rasakan, Anditya tahu. Anditya bisa membuatku jatuh cinta
dengan caranya sendiri. Hanya Anditya yang bisa dan mengerti aku apa adanya.
Anditya itu seperti temanku , sahabatku dan pacarku.
0 komentar:
Posting Komentar